
Di Tempat produksinya yang tidak pernah sepi ini, keluar masuk para penggemar Kripik Tales. “Pak Kripike tasih wonten” Tanya seorang Ibu. “ Tasih wonten, kerso pinten bu” Jawab Muslich dengan ramah. “lima bungkus saja buat oleh-oleh anak saya yang mau pulang ke Jakarta” katanya. Tidak lama kemudian datang seorang laki-laki yang masih muda menanyakan kripik, dia ingin memberikan oleh-oleh makanan khas Temanggung bagi Teman kantornya, makanya waktu kripik di nyatakan habis dari raut wajahnya terlihat kecewa, untung ada pemesan yang terlebih dahulu mau membagi dua dari 10 bungkus yang dipesannya. Begitulah kira-kira suasana di tempat produksi kripik talesnya Pak Muslih. Kripik ini banyak di minati, karena merupakan salah satu oleh-oleh yang khas dari Temanggung, selain itu rasanya yang sangat enak. Setiap harinya selalu dibanjiri pesanan. Pemesan kripik ini tidak hanya dari Temanggung saja, tetapi sudah sampai ke kota-kota lain, seperti Wonosobo, Magelang, Yogyakarta dan bahkan sampai Jakarta.
Muslich bersama istrinya Lek Intinah (Lek itu artinya bibi dalam bahasa Jawa) menekuni usaha pembuatan kripik tales sejak tahun 1990, waktu itu Muslich masih bekerja di Gudang Tembakau. Awal dari usaha ini adalah waktu itu Muslich di tawari adiknya untuk membuat kripik tales pesanan koperasi, dan ternyata pesanan selalu berdatangan, hingga pekerjaan ini tidak bisa di tinggalkan, Usaha kripik tales ini tentunya tidak berjalan mulus ibarat Mobil Jaguar melintas di jalan tol, tetapi banyak sekali rintangan dan ujian yang menantang keuletan, misalnya pada waktu krisis beberapa tahun yang lalu, usaha ini sempat mengalami surut, tetapi berkat kegigihan dan keuletan Muslich, semua itu dapat dilalui dengan mudah dan sekarang tinggal memetik buahnya. Berkat usaha ini cita-cita Pak Muslich untuk menyekolahkan anaknya ke perguruan Tinggi dapat terlaksana, “saya pingin usaha ini di teruskan oleh anak-anak saya” tuturnya. Semua anak-anaknya di didik untuk wiraswasta, sambil kuliah mereka ikut memasarkan kripik.
Pak Muslich juga bisa membeli tanah dan mendirikan bangunan tingkat dua yang sekarang di jadikan tempat produksi kripik ini, dan di lantai dua di jadikan tempat istirahat beberapa orang karyawannya.
Usaha Pak Muslich ini sekarang sudah berkembang, dan bisa dikatakan sukses, tetapi Pak Muslich tidak cukup puas sampai disini, masih banyak yang diinginkan Muslich dalam mengembangkan usaha ini, salah satunya adalah membuat sebuah toko di pinggir jalan raya / show room untuk memajang produksi kripik Manding, selain kripik tales, Muslich juga memproduksi kripik sukun dan kripik pisang, semuanya diberi merek yang sama yaitu kripik Manding. Jika anda penasaran datang saja ke Manding! Di jamin anda ketagihan ngemil (Zaenal)
Jika ingin memesan, bisa menghubungi Pak Muslih Telp. 02935527403
Bisa di antar sampai tujuan anda.
Terima kasih Komentar Anda! ConversionConversion EmoticonEmoticon